Jumat, 07 November 2014

detik indahku bersama tarbiyah



Detik indahku bersama tarbiyah. Ku lalui tanpa sedikitpun penyesalan. Dengan iman yang naik turun, kau tetap saja membimbingku.
Tak kenal lelah. Tak kenal waktu. Engkau yang tak bosan-bosannya menanyakan amalan yaumiyahku,dimana diluar sana tak ada satupun yang peduli terhadapku. Sungguh perhatiannya dirimu. Ahh.. Tarbiyah kau selalu saja menanyakan dhuhaku, menanyakan qiyamulailku, menanyakan puasaku serta tilawahku, bagaimana sholat jama’ah ku dan bagaimana amalan sunnah yang lainnya. Tak henti-hentinya semua ini kau lakukan. Tarbiyah kau begitu istimewa..

Tiap pekan kau selalu memintaku untuk mengunjungi mu selama 2 jam bahkan lebih. Namun, bimbinganmu tak sampai disitu. Diriku tetap bisa mengikuti titah mu dengan mengikuti ta’lim, tasqif, mabit, dauroh, rihlah,membaca buku hingga berdiskusi dengan saudari-saudariku. Agar aku bisa menikmati hidup selalu denganmu. Semua ini berkatmu. Tarbiyah... 

Ku sadar semua hal yang membuatku untuk membencimu memudar dan luntur seketika. Berkat mu ku dapat melalui hidup ini dengan meorientasikan segalanya kepada Rabbku. Aku tidak salah tempat untuk memilihmu, kau yang disebut-sebut wadah untuk meningkatkan nilai keislamanku ternyata banyak mengajarkanku untuk membuatku paham dengan masalah fiqih, paham dengan masalah syariat meskipun sangat minim. Aah... tarbiyah kau sungguh luar biasa....

Tarbiyah, kau juga memintaku untuk berda’wah. Mengajak orang lain ikut memahami nilai-nilai keislaman, menjalankan islam dengan baik dan mengajak orang lain untuk ikut menjadi bagian penyerunya. Begitu banyak perintahmu yang sudah ku jalani. Namun aku tak sedikitpun menyesal.  

 Ahh .... Tarbiyah terlalu banyak alasan bagiku untuk selalu mencintaimu ketimbang  alasan untuk membencimu. 

“Tarbiyah bukan segalanya, tapi semua berawal dari tarbiyah”


Share:

0 komentar:

Posting Komentar