Sang fajar menyambut kota
semarang dengan sangat gembira. Burung-burung berkicauan menambah suasana yang
terlihat begitu ramai.
Aktivitas khas anak kost yang ramai dengan canda tawa menyambut pagiku di semarang. Pagi pertama
dan terakhirku di semarang. Sebab siang hari nanti aku harus melanjutkan
perjalanan ini. menuju kota selanjutnya. Tak akan ku menghabiskan pagi ini
dengan menyia-nyiakan waktu yang ada. Persiapan semua selesai, terkhusus
kebutuhan jasadiyahku. Sarapan.
Semuanya siap. Aku dan nur siap
untuk berkeliling UNNES. Awalnya aku ingin berjalan kaki saja. Agar semakin terasa
setiap detik momen yang ku lihat. Tapi nur meragukanku. Apa aku kuat? UNNEs tak seperti kampusku yang tak
begitu lebar nan luas. Oke. Kami putuskan meminjam motor, kawan nur dikost. Ipin
sudah berada di depan kost. Oke, saatnya kami berkeliling.
Rute awal kami, pintu gerbang
UNNES. Di tempat ini, tulisan besar terpampang begitu besar nan jelas. Tanpa
pikir panjang. Aku meminta ipin untuk memfoto kami berdua. Aku dan nur. Jeprettt...
momen ini telah ku abadikan. Tanda bukti bahwa aku pernah berada di tempat ini.
lanjut kami berkeliling ke dalam kampus.
pintu gerbang UNNES
Dari taman, fakultas dan jurusan
dimana nur dan ipin belajar. Bangunan tua menyertai gedung-gedung yang berdiri
kokoh. Namun, tak bisa dihindari, tekhnologi yang ada jauh lebih baik. Dari kampusku.
tak pelu diragukan lagi. Jelas sangat berbeda. Berkeliling kampus terus
dilakukan. Nur dan ipin bak tour guideku. Menjelaskan tentang sejarah, nama bangunan
ini dan itu, menerangkan dengan bahasa sederhana yang mudah di pahami. Perjalanan
berakhir di depan gedung rektorat UNNES. Rasa lelah cukup kami rasakan. Berkeliling
dikampus yang cukup lebar ini. di tempat ini, aku katakan kepada mereka. Betapa
aku menyayangi mereka. Betapa aku bahagia bersama mereka. Dan betapa aku sangat
merindui mereka. Alhmdulillah rindu itu telah terobati dengan waktu yang begitu
singkat. Aku coba berkata perlahan. Meminta ijin, aku ingin berpamitan. Kembali
melanjutkan ekspedisi ini. rasa haru biru serta awanan hitam kembali
menggelayuti kami, terutama aku dan nur. air mata kembali pecah, tak kuasa
dengan perpisahan ini. kami yang dulu bercita-cita dapat kuliah dalam satu
kampus yang sama, berjalan beriringan menuju kampus yang diidamkan harus
terpisah. Sebab takdir-Nya memisahkan kami. Ada rahasia terindah yang Allah
punya. Dirasa cukup, aku segera melanjutkan
perjalanan ini.
3 semprul
Ipin, mengantarku menuju tempat
lewatnya bis jurusan jogja. Ditepi jalan raya.. Kala itu, awanan hitam nan
pekat membersamai kami. sungguh, raga ini tak ingin pergi dari kota ini, berpisah
dengan sahabat terbaikku. Sahabat tercerdas yang aku punya. Namun, waktu
meminta ku agar terus melanjutkan ekpsedisi ini. pagi tadi, adalah pagi pertama
dan terakhirku di semarang. Semoga dapat berjumpa kembali dan berkunjung
kembali ke kota ini.
Langit semakin kian pekat. Tanda hujan
akan segera tiba. Ku katakan pada ipin, pergilah. Sebelum hujan turun dan
sebentar lagi juga adzan sholat jum’at. Terimakasih telah membersamaiku di
waktu yang singkat ini. menyita waktu kalian yang mungkin sangat berharga. Merepotkan
kalian dengan tamu yang tak diundang datang. Semoga waktu dapat mempertemukan
kita kembali. Segitiga yang diakrabkan iman. Aku, kamu dan dia. ^_^
*****
Setelah kepergian ipin. Dengan seorang
diri, aku menunggu bis jurusan jogja. Tak lama dari itu, hujan benar-benar
turun dengan derasnya. Mengkaburkan pandanganku untuk melihat bis yang lewat. Meski
kacamata telah ku pakai, tetap saja hujan jauh lebih menang dengan guyuran yang
begitu deras ini. kecemasanku kembali hadir. Turut serta dikesendirianku. Dipinggir
jalan seorang diri, menunggu bis yang entah bagaimana bentuknya. Lima menit, lima
belas menit, sampai setengah jam. Belum ada juga bis jurusan jogja. Sedikit putus
asa dan lelah. Rasa dingin menusuk tulangku. Kapan bis ini datang?
Sambil berkutat dengan hanpdone
jadulku, menghubungi yuli. Teman Mtsku dulu yang sekarang kuliah di jogja. Bertanya,
ini dan itu. Tak lama dari itu, dengan guyuran hujan yang semakin kian
mengganas. Bis jurusan jogja terlihat. Kulambaikan tangan, tanda ingin naik. Dengan
badan yang basah kuyup. Ternyata yang aku masuki adalah bis AC. Otomatis
ongkosnya 2x lipat dengan bis ekonomi. Bimbang. Aku salah naik bis! Suhu tubuhku
semakin kian dingin. Tak tertahan. Bahkan jaket tebalku tak mempan untuk
menahannya. Kernet bis, mendatangiku. Meminta uang bayaran. Dengan agak
terpaksa, ku ambil uang yang jauh lebih banyak dari perkiraan awalku. Ahh....
nasib -_-
3 jam perjalanan ku lalui. Tibalah
aku di terminal. Entah apa nama terminalnya, aku lupa. Jogja yang begitu asing
dimataku. Kucoba mencari, mobil yang dapat mengahantarkanku menuju kost
temanku. Kucoba terlihat percaya diri, bertanya dan akhirnya mendapatkan. Setengah
jam perjalanan aku tiba. Namun, aku harus mencari andong. Sebab jika arus
berjalan kaki, akan memakan waktu dan energi yang tidak sedikit. Namun, banyak
tukang ojek yang mendatangi. Dengan bahasa jawa kramaku yang pas-pasan, ku coba
tawar menawar. Tapi tetap saja, biaya yang jauh lebih besar jika harus
menggunakan ojek. Ku coba mengelak dan kembali menunggu kedatangan andong. Tetap
saja tidak leat. Ku putuskan naik becak, dan menawarnya. Deal. Harganya sedikit
bersahabat. 10 menit, aku melihat sosok kawan lamaku. Yahh itu dia. Rasa senang
dan bahagia, menyertai. Aku yang awalnya mustahil dapat pergi sendirian ke
jogja akhirnya terwujud. Meski dengan uang yang pas-pasan.
Ahh... jogja kau begitu istimewa.
Saat itu, adzan ashar berkumandang. Aku ingat bahwa tadi belum sempat sholat
dhuhur. Ku jama qoshor di akhir. Dan Aku istirahat sejenak. Menikmati udara jojga yang indah. tanpa pikir
panjang. Dirasa cukup.Aku langsung ingin jalan-jalan. jogja yang dianggap sebagai kota
pelajar, kota budaya dan kota seni. Kami, berkeliling malioboro.
Malioboro sebagai salah satu icon
jogja, awalnya ku anggap seperti mall besar yang terdiri dari berbagai penjual.
Ternyata kenyataannya hanyalah penjual dipinggiran jalan dekat raton jogja. Bisa
dibilang seperti PKL gitu :D
Kususuri jalanan jogja bersama
senja yang menyapa. Senja di jogja menjadi sejarah terhebatku. Perjalanan panjang
ini, ternyata luar biasa. Tak kusia-siakan waktu yang ada, ku abadikan momen
terbaik, bersama kawan-kawanku. Dan aku menghubungi, anindia. Teman SMA ku di
pati. Yang memang sedang kuliah di jogja. Kami berempat. Aku, yuli, retno dan anindia
menghabiskan waktu dengan ramainya malioboro. Hasrat belanjaku menggoda. Mengendalikan
ku, tak segan-segan beberapa palstik berisi belanjaan ku bawa. Dengan harga
yang sedikit miring semakin membuatku bersemangat berbelanja. Haha...
tepat di jalan malioboro
lokasi : sekaten jogja
Tak terasa, waktu menunjukakan
waktu 21.00 WIB. Aku sudah kelelahan dan rasa lapar tak bisa terelakan, kami
dan ninda berpisah di halte. Sebab ia harus segera pulang. Tinggal kami
bertiga. Dan ternyata ketika aku tiba disana, sedang adanya sekaten. Bisa dibilang
seperti pasar malem gitu. Namun, jauh lebih meriah. Persis disamping keraton
jogja.
Sayang... aku tidak memiliki
kamera bagus, sehingga hanya ada beberapa foto yang resolusinya pas-pasan. Namun,
tidak menyurutkan ku untuk mengabadikannya. Kami pulang ke kost dan mengisi
perut yang sudah keroncongan.
Malam yang indah dikota budaya.
Pagi ini, sama seperti pagiku di
semarang. Yaitu pagi pertama dan terakhirku di jogja. Inilah perjalanan nekatku
yang singkat. Penuh kenangan, penuh perjuangan, penuh rasa suka dan duka. Tunggu
perjalanan nekatku selanjutnya ^_^
My Trip My Adventure
0 komentar:
Posting Komentar