Senin, 10 November 2014

tentang futur



Ketika sholat tak lagi terasa menghapus gelisah?
Ketika tilawah tak lagi terasa indah?
Dan disaat kita mengalami kesulitan melangkah ketika ada panggilan dakwah?

***
Futur, lima huruf penuh misteri. Satu kata yang dapat membuat seseorang menjadi orang lain. Satu kata yang membuat ketidakstabilan. Satu kata yang mengancam dan satu kata yang sering kita rasakan. Futur adalah hal yang sangat lumrah terjadi. Dimana suatu kondisi ruhiyyah kita sedang dalam kondisi menurun. Atau bisa dikatakan, futur adalah penurunan semangat ibadah. Futur bisa di bilang galau. Futur juga bisa di bilang gundah gulana dan sebagainya. Ketika futur menghampiri, segala sesuatu  yang sejatinya hanya kepada-Nya dapat terhenti dan koncar-kacir sebab futur ini. Dengan ajaibnya Futur dapat sekejab menurunkan semangat yang sudah kita pupuk jauh-jauh hari. Sungguh luar biasa... (#ehh)
Futur, singkat namun membahayakan. Ketika rasa futur ini tak secepatnya terobati, akan semakin berkembang dan menyebar. Futur dapat menurunkan kualitas iman kita. Futur dapat merobohkan pondasi yang susah payah kita bangun. Pondasi keimanan. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi semakin menumpuk tak terbendung. Futur begitu mengerikannya, sebab dapat membuat kita yang awalnya sholat tepat waktu menjadi sholat akhir waktu, yang awalnya sering shodaqoh entah mengapa menjadi perhitungan, yang setiap hari selalu tersenyum dan memancarkan raut wajah yang menawan, kini bermuram durja. Yang rajin mengahadiri forum liqo kini tak tau hadir. Yang tiap menit tilawah  sekarang sehari sekali aja entah.  Ohh futur... futurr..
Begitu banyaknya akibat ketika futur itu muncul. Maka sebenarnya yang diperlukan oleh seorang muslim adalah komitmen dan keistiqamahan dalam setiap amal. Dan tentu saja semuanya harus dibarengi dengan bertahap dan tidak berlebihan (ghuluw). Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda, :
“Berlaku moderatlah(tidak berlebihan) dan beristiqamah, ketahuilah sesungguhnya tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat dengan amalnya. Mereka bertanya, “Dan juga anda Ya … Rasulullah, Beliau bersabda, “Dan juga aku (tidak selamat juga) hanya saja Allah swt telah meliputiku dengan rahmat dan anugerah-Nya.” (H.R. Muslim).
Selain itu kekuatan ruhiyah kita sangat berpengaruh untuk melawan kefuturan ini, ketika ia tinggi kita akan jelas melihat surga atau neraka di ujung perjalanan hidup kita. Kita akan semangat melakukan kebajikan karena kita merasa surga begitu dekat,selain itu kita juga akan sangat berusaha menghindari maksiat karena kita tahu betul hal itu akan membuat neraka mendekat.

Futur lima huruf yang sering di rasakan dan di jumpai. Because i’m nothing without Allah. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus....
Semoga limpahan Rahmat-Nya akan tetap mengiringi setiap langkah kita. Meskipun futur terasa di jiwa. Dan kita pun dapat melewatinya dengan bersabar. Tentang futur ingatlah syukur.


**Futur. Sebuah istilah yang menggambarkan kondisi ruhiyyah seseorang yang sedang menurun. Atau dengan istilah yang lebih sederhana, futur ialah "penurunan semangat beribadah."




Share:

0 komentar:

Posting Komentar