Rindu itu, anugerah yang tiada tara. Ia tercipta tanpa di
rasa dan terlihat. Namun ia bisa membuat siapa saja sengsara. Rindu seringkali
membuat senyuman seseorang hilang. Hilang termakan waktu. Sebab rindu akan
terjawab oleh waktu yang dapat mengobati
dahaga itu.
Rindu juga tercipta oleh jarak yang menjemput. Jarak antara
aku, kamu dan mereka berhasil membuat rindu menggebu-gebu. Yang entah kapan
akan berlabuh. Jika harapan membumbung menenuhi hamparan langit biru, tetap
saja itu hanya khayalan semu. Nyatanya, aku tetap menikmati kesendirianku
bersama rindu...
Kata orang, jika rindu segera saja di ucapkan. Meski melalui
tulisan, khayalan atau bertutur sapa kepada penerima rindu. Namun, aku tak ada
keberanian untuk melakukannya. Cukup melalui aksara rindu sudah cukup mengobati
relung hatiku. Setiap manusia pasti memiliki rindu. Mustahil jika ada satu saja
manusia di dunia ini, yang tidak memiliki.
Bersama semesta, ku lukis rindu ini dengan malam nya yang
panjang. Bersama langit yang selalu siap menerima rindu-rinduku. Yang tak jemu
menyaksikan kesendirianku bersama malam.
Rinduku yang tiada terbatas...
Ku katakan...
Aku...
Aku rindu melingkar....
Catatan lama, 27/6/2017
0 komentar:
Posting Komentar