Selasa, 09 Desember 2014

Hak laporanmu, Ay..



Malam hening, Bersama gemericik hujan yang turun sejak senja. Tak kunjung berhenti di tambah alunan riuh ocehan katak-katak di pinggir selokan. Bersautan silih berganti. Ramai.
Udara dingin nan gelap menambah suasana malam ini. Dinginnya menusuk hingga tulang ku rasa. Bertemankan kertas-kertas putih penuh coretan sana sini, antara salah dan benar. Tugas mingguan yang selalu meminta di perhatikan. Di lihat dan di kerjakan. Ahhh sungguh manjanya dirimu. Kertas- kertas putih ini tak tersusun rapi. Berantakan. Laporan praktikum yang selalu menyita waktuku di setiap minggu. Tugas individu yang wajib di kerjakan. Meski dengan rasa setengah hati, mau tidak mau harus di kerjakan. Ku paksakan hati untuk mengerjakannya sedikit lebih awal dari biasanya.
Teringat godaan penuh nasehat  salah satu teman sekelas, 
“ laporanmu punya hak untuk di kerjakan ay, jangan kau duakan dia dengan yang lain”. 

Kalimat itu sedikit membuatku diam acuh tak acuh. Aku memang sangat dikenal dengan sosok yang selalu mengulur-ngulur waktu dalam mengerjakan laporan. Sehari sebelum di kumpul itu waktu yang biasa aku gunakan untuk mengerjakannya dengan sifat gusar dan tergesa-gesa alhasil laporan tak memuaskan. Itu hal terburuk yang ada. Entah hal apa yang membuatku malas untuk mengerjakannya. Aku lebih senang berhadapan dengan laptop bahkan sampai berjam-jam pun akan aku hadapi. Tapi, ada apa dengan laporan praktikum ini? Yang hanya beberapa lembar saja, tapi untuk mengerjakannya harus sekuat tenaga memaksakan diri untuk menyelesaikannya. tanda tanya besar menggelayuti. Ahhh entahlah.. apa mungkin aku ini salah masuk jurusan? 

“laporanmu punya hak untuk di kerjakan” 

Kembali ada yang mengingatkanku dalam pesan sms. Ahhh semakin membuatku berfikir dan mengusikku untuk melihat laporanku. Aku sangat menyukai disaat praktikum berlangsung. Sana-sini percobaan yang berlangsung aku kerjakan. Tak jarang percobaan gagal. Itu yang ku suka. Aksi. Tapi setelah itu, harus menyengerjakan laporan yang menggila. Benar-benar tak ku suka. Tetapi setelah ku pikir-pikir. Buat apa aku melakukan percobaan, tapi tak tau konsep materi dan bahasan yang telah di praktikumkan. Sekian lama ku termenung menunggu jawaban. Jawaban hatiku. Sebenarnya jika di perhatikan, yang membuatku melupakan laporan-laporan itu adalah rasa “MALAS” benar sekali. Malas itu benar-benar mengelayuti setiap langkah, setiap saat ku melihat lembaran kertas putih itu. Ahh sudahlah. Yang terjadi biarlah terjadi namun tak lupa aku jadikan pelajaran berharga.
Ku songsong hari esok dengan karya yang lebih gemilang. Dengan rajin dan sungguh-sungguh memperhatikanmu, melihatmu dan mengerjakanmu. Cintaku. Laporan praktikum tersayang. ^^

Sukarame, 6 desember 2014
22.10



Share:

0 komentar:

Posting Komentar