Malam hening, Bersama gemericik hujan yang turun sejak
senja. Tak kunjung berhenti di tambah alunan riuh ocehan katak-katak di pinggir
selokan. Bersautan silih berganti. Ramai.
Udara dingin nan gelap menambah
suasana malam ini. Dinginnya menusuk hingga tulang ku rasa. Bertemankan
kertas-kertas putih penuh coretan sana sini, antara salah dan benar. Tugas
mingguan yang selalu meminta di perhatikan. Di lihat dan di kerjakan. Ahhh
sungguh manjanya dirimu. Kertas- kertas putih ini tak tersusun rapi.
Berantakan. Laporan praktikum yang selalu menyita waktuku di setiap minggu.
Tugas individu yang wajib di kerjakan. Meski dengan rasa setengah hati, mau
tidak mau harus di kerjakan. Ku paksakan hati untuk mengerjakannya sedikit
lebih awal dari biasanya.
Teringat godaan penuh nasehat salah satu teman sekelas,
“ laporanmu punya hak untuk di kerjakan ay, jangan kau duakan dia dengan yang lain”.
Kalimat itu sedikit membuatku diam acuh tak acuh. Aku memang sangat
dikenal dengan sosok yang selalu mengulur-ngulur waktu dalam mengerjakan
laporan. Sehari sebelum di kumpul itu waktu yang biasa aku gunakan untuk
mengerjakannya dengan sifat gusar dan tergesa-gesa alhasil laporan tak
memuaskan. Itu hal terburuk yang ada. Entah hal apa yang membuatku malas untuk
mengerjakannya. Aku lebih senang berhadapan dengan laptop bahkan sampai
berjam-jam pun akan aku hadapi. Tapi, ada apa dengan laporan praktikum ini?
Yang hanya beberapa lembar saja, tapi untuk mengerjakannya harus sekuat tenaga
memaksakan diri untuk menyelesaikannya. tanda tanya besar menggelayuti. Ahhh
entahlah.. apa mungkin aku ini salah masuk jurusan?
“laporanmu punya hak untuk di kerjakan”
Kembali ada yang mengingatkanku dalam pesan sms. Ahhh
semakin membuatku berfikir dan mengusikku untuk melihat laporanku. Aku sangat
menyukai disaat praktikum berlangsung. Sana-sini percobaan yang berlangsung aku
kerjakan. Tak jarang percobaan gagal. Itu yang ku suka. Aksi. Tapi setelah itu,
harus menyengerjakan laporan yang menggila. Benar-benar tak ku suka. Tetapi
setelah ku pikir-pikir. Buat apa aku melakukan percobaan, tapi tak tau konsep
materi dan bahasan yang telah di praktikumkan. Sekian lama ku termenung
menunggu jawaban. Jawaban hatiku. Sebenarnya jika di perhatikan, yang membuatku
melupakan laporan-laporan itu adalah rasa “MALAS” benar sekali.
Malas itu benar-benar mengelayuti setiap langkah, setiap saat ku melihat
lembaran kertas putih itu. Ahh sudahlah. Yang terjadi biarlah terjadi namun tak
lupa aku jadikan pelajaran berharga.
Ku songsong hari esok dengan karya yang lebih gemilang.
Dengan rajin dan sungguh-sungguh memperhatikanmu, melihatmu dan mengerjakanmu.
Cintaku. Laporan praktikum tersayang. ^^
Sukarame, 6 desember 2014
22.10
0 komentar:
Posting Komentar