Sungguh luar biasa ciptaan-Mu,
terbentang luas langit biru-Mu yang memancarkan keanggunan-Nya. Terlihat
semburat sang surya mengintip dari kawanan awan-awan putih saling berkumpul.
Menyeluruh. Indah.
Rasa syukur tak henti aku ucapkan atas kelimpahan anugerah
yang tercipta. Rasanya raga ini begitu kerdil jika harus menyombongkan atas
segala yang ada. Tak sebanding dengan semua yang Allah berikan, lukisan alam
yang terpancar indah. Laut, gunung, langit, hingga sabana dan savana menjadi
bukti akan kelimpahan nikmat yang Ia beri. Sungguh luar biasa ciptaan-Mu Ya
Rabbi..
Ketika ku termenung, begitu
banyak pertanyaan yang menghantui dan mengiringi. Apalah arti mendakwahi orang
? mengajaknya kepada kebaikan? Dan membujuknya menuju jalan yang di ridhoi-Nya?
Ku tanya pada fajar, namun ia tak mempedulikan.
Ku tanya pada senja, namun ia enggan menjawab.
Ku tanya pada langit, ia menutup dirinya dengan awanan
hitam.
Ku tanya pada pohon, ia tak mendengarkan.
Ku tanya dengan rumput pun tetap saja tak ada yang bisa yang
menjawab.
Lantas, dalam kebimbangan yang memuncak. Ku coba bertanya
kepada kallam-Nya. Di dalam surat cinta-Nya yang agung. Ku coba bertanya.
Apakah gerangan dakwah itu? Apa manfaatnya? Mengapa harus melakukannya? Toh
manusia itu sudah dewasa. Dapat membedakan mana yang buruk dan yang baik.
Tergantung kutub mana yang akan mereka pilih. Kutub negatif, atau positif.
Namun, di dalam kalam-Nya yang penuh dengan ayat-ayat
kauniah-Nya yang tersusun indah. jawaban yang sangat tepat dan memuaskan.
Hai orang-orang mukmin, jika kamu
menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
(QS. Muhammad : 7)
Ayat ini membuktikan bahwa bagi siapa saja yang menolong. Dalam artian
menolong dengan mengajak orang menuju ke jalan kebaikan. Maka Allah akan
kembali menolong kita. sedangkan agama
yang dimaksudkan adalah agama islam. Islam rahmatan lil’alamin.
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang
berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti
suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS.Ash Shaff: 4)
“Dan siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru(manusia) kepada Allah dan mengerjakan amal shaleh dan berkata, “sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)”. (Fishilat: 33).
Dan hendakklah ada di antaramu segolongan umat yang
mengajak (manusia) kepada kebaikan), menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah
yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran: 104)
Kalian adalah
sebaik-baik umat yang di lahirkan bagi manusia, kalian menyuruh (berbuat)
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (ali
imran: 110)
Tiada kebaikan
pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali orang yang menyuruh (manusia) memberi
sedekah atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian antara manisia. Dan
barang siapa berbuat demikian karena mengharap ridho Allah, maka Kami akan
memberinya pahala yang besar.” (an-Nisa: 114)
Bahkan, tak hanya dalam kallam-Nya, namun dalam hadist Nabi pun di
terangkan.
Hadist Rasulullah saw:
Dari abu sa’id
Al-khudri ra. Berkata, “aku mendengar Rasululla saw. Bersabd, “Barang siapa
melihat kemungkaran di lakukan di hadapannya, maka cegahlah dengan tangannya.
Jika tidak mampu, maka dengan lidahnya. Jika tidak mampu maka bencilah dengan
hatinya. Dan itu adalah selemah-lamahnya iman.” (Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah,
Nasa’i-At-targhib)
Dari nu’man bin
Basyir ra., Nabi bersabda “perumpamaan seseorang yang berada dalam batasan
Allah dan orang yang melanggar batasan-Nya, adalah seperti dua kelompok manusia
yang naik sebuah perahu. Sebagian mereka duduk di bagian atas dan yang lainnya
di bagian bawahnya. Orang-orang yang di bawah itu, jika memerlukan air maka
yang di bagian bawah itu berkata, “seandainya kita lubangi saja bagian bawah
perahu ini, tentu kita tidak menyusahkan orang-orang di atas!!” Apabila orang
yang di bagian atas membiarkan mereka, maka semuanya akan celaka. Dan jika yang
di atas mencegah mereka, maka semuanya akan selamat.” (Bukhari, Tirmidzi)
Menunggu kapan lagi kawan? Selagi nyawa
di raga. Lakukan yang terbaik. Dengan beramal ma’ruf nahi mungkar. Mengajak saudara
kita menuju kebaikan. Bismillah. ^^
0 komentar:
Posting Komentar