Aku bangga dengan jilbabku yang menjuntai, lebar, menutup
dada. Disaat yang lain bangga mengikuti mode trend fashion.
Aku bangga mejadi kader BAPINDA, aktivis dakwah kampus. Disaat
yang lain terlena dengan bayang semu dunia.
Aku tak peduli dengan anggapan sok suci, sebab aku tahu apa
yang aku lakukan adalah hal yang baik.
Awalnya, aku tidak percaya diri dengan pakaian yang tertutup
rapi ini.
Teman-teman berkata, aku tidak trendy, norak dan seperti
ibu-ibu. Tapi Abi berkata aku begitu CANTIK, begitupun ummi.
Wahai wanita akhir jaman...
Cantik bukanlah buka-bukaan..
Cantik bukanlah selalu berdandan...
Dan cantik bukan berarti pujaan seseorang...
Ku ulurkan jilbabku, hingga terasa damai dihati.
Ku longgarkan pakaianku, sehingga tertutup bentuk tubuhku.
Ku katakan. Ini semua demi cintaku pada Rabb-ku.
Dan kuberbisik, “semoga Allah kagum melihat penampilanku”
Andai semua orang memahami. Cantik bukanlah ukuran, namun cantik hati
memikat semua orang, dan terutama budi pekerti seperti yang Rosul contohkan. Sebab
cantik saja tidak cukup. Aurat tidak akan tertutup dengan berperangai yang
baik. Aurat tidak tertutup dengan sifat lemah lembut. Tetapi aurat hanya akan
tertutup dengan pakaia yang sempurna. Pakaian takwa. Tidak ketat dan tidak transparan.
Mudah-mudahan akhlak dibalik pakaian itu, jauh lebih indah dari pada
pakaiannya. Aamiin ^^
0 komentar:
Posting Komentar