Rabu, 13 Januari 2016

Penghujung Masa



Hari ini kilauan senja menjadi saksi bisu akhir perjalanan kami.
Perjalanan surga kami terhenti sejenak. Masa kepengurusan sudah di penghujung waktu. Tetapi aku tidak ingin menjadikan nya sebuah perpisahan atau sebagai nya.
Namun ini sebuah awal perjuangan kita. Meski perpisahan sudah melambai-lambai memanggil kita satu persatu. Jika saja waktu dapat ku putar sedemikian rupa. Akan aku putar ulang dan mengulang momen-momen berharga yang sempat terukir indah dalam sejarah. Aku ingin menarik nya kembali agar waktu tidak menjadi penghalang ghiroh yang sedang membara ini.
Tetapi... semua itu tidak akan mungkin terjadi. Waktu tetaplah waktu yang berkehendak semau nya ketika masa nya tiba. Bulir-bulir bening itu tak sanggup lagi ku bendung. Tumpah ruah membanjiri tanah lapang yang menjadi pijakan kita senja itu.  
Aku terdiam, menahan bulir itu untuk tdak terus jatuh dan membuat suasana senja itu semakin kelabu. Namun usahaku gagal. Bulir bening itu terus saja berjatuhan.
Sejatinya aku bukan tipe wanita yang mudah untuk menjatuhkan bulir bening itu begitu saja. Namun, kondisi senja itu membuat aku begitu cemas, sedih, pilu bahkan gembira. Orang-orang yang selama satu tahun ini membersamai ku akan pergi. Jauh. Sangat jauh. Menyisakan aku seorang diri dalam menapaki jalan penuh onak dan berduri.
Entahlah... mengapa aku begitu mendramatisir keadaan ini.
Terimakasih untuk hari-hari yang telah berlalu dengan indah.
Terimakasih telah menorehkan kanvas dalam lukisan kehidupan ku.
Terimakasih untuk canda, tawa bahkan air mata yang sempat hadir di antara kita.
Terimakasih untuk semua pelajaran yang begitu berharga.
Dan terimaksih untuk ukhuwah ini yang harganya sangat mahal di dunia ini.
Tetaplah menjadi pelangi yang warnanya menyejukkan siapa saja, indah di pandang dan membuat siapa saja untuk meraihnya. Atau sekedar menggambarnya dalam satu lembar kertas dengan berbagai warna indah.
Aku ingin kita menjadi pelangi yang menginspirasi semua orang. Bahwa setelah hujan reda akan ada warna yang di nanti siapa saja. Akan ada lukisan alam yang menjadi perhatian.
Tidak akan mudah aku melupakan segitiga hublu itu...
Terimaksih telah menjadikan ku bagian di dalam nya...   


Sukarame, 13 Januari 2016



Share:

0 komentar:

Posting Komentar