Judul Buku :
Dunia shopie
Jenis Buku :
Novel
Genre :
Fiksi
Penulis : Jostein Gaarder
Penerbit : PT Mizan Pustaka
Cetakan Pertama : Oktober 1996
Bahasa :
Indonesia
Tebal Buku :
798 Halaman
Sebuah buku novel
filsafat yang sangat membantu kita mengenal dunia filsafat yang banyak
orang terka sangat rumit dan menyeramkan untuk dibicarakan ataupun
didiskusikan. Tapi buku ini memberikan persektif yang berbeda dan membuat
pembacanya terkena candu penasaran yang dalam. Jonstein Gaarder berhasil
menyulap paradigma tentang filsafat yang angker menjadi sebuah bacaan yang
menarik dan dibumbui oleh kretifitas imajinatif yang membuat kita
bertanya-tanya serta selalu berhasrat untuk menyelesaikan cerita tersebut. Pada
awal cerita kita disuguhkan oleh kisah dari seorang anak berusia 14 tahun
bernama Sophie Amunsend yang sedang asyik berbincang dengan temannya
Joana tentang robot, temannya berpendapat bahwa manusia tak ubahnya sama
seperti robot karena otak manusia seperti sebuaah komputer yang hebat tetapi
Sophie tidak terlalu sepakat dengan hal itu, karena manusia tentu saja tidak
sekedar seperangkat piranti keras. Sophie yang mendapatkan surat misterius saat
pulang dari sekolah dan mengalami kebingungan karena didalam surat tersebut hanya
tertulis nama alamat surat serta sebuah pesan yang tertulis
Siapakah kamu?.
Setelah itu datanglah
banyak surat misterius tentang dunia filsafat dan gadis berusia hampir 15
tahun ini menjadi murid filsafat dan sangat mengerti banyak hal mengenai dunia.
Safari sejarah itulah kesan paling kuat yang akan didapatkan oleh pembacanya,
novel ini membuka dunia sejarah filsafat dari jaman sebelum masehi hingga awal
abad ke-21, tokoh-tokoh filsafat seperti Democritus yang menemukan bahwa semua
yang ada dialam ini merupakan kumpulan-kumpulan dari atom hingga sampai Sigmund
Freud dengan psikoanalisanya untuk menyelidiki kejiwaan manusia melalui
kisah kecil dan mimpi. Jadi ditambahkan lagi bukan wisata sejarah pula yang
akan didapatkan melainkan pelajaran mengenai humanisme, antropologi, sampai
sains. Sekali lagi, buku ini sangat bermanfaat bagi kita yang ingin sebuah
cerita novel denga gaya yang khas serta kemisteriusan sebuah cerita yang
mendalam hingga saat kita telah menelaah buku ini sampai akhir akan menggeleng-gelengkan
kepala dan mengatakan “sebuah buku yang benar-benar jenius” ketika kita akan
membuka buku ini kita akan membaca sebuah kutipan dari Goete “Orang yang tidak
dapat mengambil pelajaran dari masa tiga ribu tahun, hidup tanpa memanfaatkan
akalnya”.
Kekurangan dari buku ini adalah bahwa
sebagian isi buku ini sulit untuk dipahami, khususnya bagi pemula yang baru
belajar memahami bahasa filsafat. Kita harus mengulangnya berkali-kali agar
dapat memahaminya. Kekurangan selanjutnya adalah kurangnya glosarium dalam
menerjemahkan kata-kata yang asing murni dari filsuf, alangkah baiknya kalau
diberikan catatan kaki yang bisa membantu dalam mengetahui apa arti dari kata
itu.
0 komentar:
Posting Komentar